TEKS BERJALAN

WELCOME ON MY BLOG, SELAMAT DATANG PARA PENGUNJUNG, SELAMAT MENIKMATI SAJIAN ISTIMEWA KAMI, SEMOGA PUAS

Digby Mercher

Digby Mercher
The Principal of COMO SHS Perth

25 November 2011

PIDATO MENTERI KEMENDIKBUDNAS HARI GURU 2011

Kemuliaan Guru

Hari ini, 25 November, kitamemperingatiHari Guru Nasional.Harinya
orang-orang mulia, yang tugasnya menyiapkan kemuliaan bagi generasi
menuju masa depan lebih mulia, orang yang paham bagaimana menjaga kemuliaan.

Tema peringatan tahun ini adalah “Peran Strategis Guru dalam Membangun
Karakter Bangsa”, tema yang amat relevan diambil untuk menjadi bahan
perenungan,dalam menjalani profesi sebagai guru. Seorang guru teladan
pernah ditanya, mengapa dia tertarik menjadi guru? Jawabnya: Karena guru
(bahkan hanya guru) yang dapat merasakan dan menyentuh pinggiran masa depan.



Dia tidak berharap dapat menyentuh masa depan karena itu sesuatu yang
mustahil. Tapi, cukup dapat menyentuh pinggiran masa depan, karena
melalui persinggungan dengan peserta didiknya yang mewakili masa depan
tersebut, profesi guru menjadi jauh lebih menarik daripada profesi lain.
Itulah jawaban sang guru teladan.

Dengan kalkulasi matematika sederhana, dengan rata-rata lama sekolah 7,9
tahun (2010), itu berarti kita semua, paling tidak, pernah bersinggungan
dengan peran guru selama 7,9 tahun. Semakin maju suatu bangsa, rata-rata
lama sekolahnya semakin tinggi, dan itu berarti kebersinggungan dengan
peran guru semakin lama pula.

Berat dan Mulia

Kemampuanmenyentuhmasa depan,walaupun hanya pinggirannya, menempatkan
guru pada tanggung jawab sangat berat, namun mulia, karena kemampuan dan
kesempatan itu tidak dimiliki oleh yang lain. Pada dirinya tertumpu
beban dan tanggung jawab menyiapkan masa depan lebih baik, yaitu dengan
berfungsi sebagai jembatan bagi para peserta didik untuk melintas menuju
masa depan mereka. Tergantung pada jembatan tersebut,ke masa depan
manakah peserta didik tersebut akan dibawa.

Dari tiga penggalan masa (masa lalu,masa kini,dan masa depan), masa
depanlah yang menjadi tujuan, dengan memanfaatkan sebaik-baiknya masa
lalu dan masa kini. Tugas guru adalah mentransformasi generasi penerus
demi masa depannya yang lebih baik, lebih berbudaya, sekaligus membangun
peradaban, dan itu adalah tugas yang sangat mulia. Dengan demikian,
secara hakiki dan asali (genuine) guru adalah mulia,menjadi guru menjadi
mulia, bahkan kemuliaannya tanpa memerlukan atribut aksesorial.

Memuliakan profesi yang mulia (guru) adalah kemuliaan, dan hanya
orang-orang mulia yang tahu bagaimana memuliakan dan menghargai
kemuliaan. Sayyidina Ali RA. bahkan pernah menyampaikan: Saya menjadi
hamba (menghormati dan memuliakan) bagi orang yang mengajarkan kepada
saya, meskipun hanya satu huruf. Bertanggung jawab terhadap pembentukan
masa depan menunjukkan bahwa guru berbeda dengan profesi lain.

Maka menjadi tidak berlebihan apabila sebagai profesi,guru mendapat
kehormatan memiliki Hari Guru. Kehormatan yang tinggi ini memiliki
implikasi pentingnya profesionalitas guru. Profesionalitas guru baru
akan terasa hasilnya pada masa depan,yang apabila salah arah, akan
mustahil diputar kembali untuk memperbaikinya,

karena pendidikan adalah proses yang tidak bisa dibalik (irreversible
process). Dampak nya yang masif pada saat jauh mendatang, mengharuskan
profesionalitas guru untuk dijaga, terus ditingkatkan dengan hati-hati,
serta waspada dan tidak boleh terjebak hanya karena pertimbangan
kepentingan praktis sesaat.

Oksigen-Air

Hubungan antara profesionalitas dan kompetensi ibarat keberadaan unsur
oksigen di dalam air. Mustahil keberadaan air tanpa kehadiran unsur
oksigen.Karena itu,pemikiran tentang pentingnya pengukuran (uji)
kompetensi yang dikaitkan dengan proses sertifikasi adalah suatu
keniscayaan.

Hal ini dilakukan untuk mengukur lebih teliti kesiapan menjalani profesi
guru dan menjamin masa depan tidaklah salah arah. Ke depan, bukan hanya
kesiapan yang akan diukur,melainkan lebih jauh lagi adalah kelayakan
seseorang menjalani profesi guru. Menjadi guru,di samping panggilan hati
nurani, dia juga harus siap dan layak untuk menjalani profesi guru.

Pemberian perhatian secara khusus mulai dari rekrutmen calon guru,
pendidikan guru, sistem peningkatan profesionalitas, sampai perlindungan
dan kesejahteraan guru menjadi mutlak harus dilakukan. Inilah yang
sekarang ini dilakukan pemerintah. Kelayakan menjalani profesi guru
sangat diperlukan mengingat tugas guru memiliki ukuran multidimensional
yang sangat kompleks terkait penyiapan generasi penerus yang lebih baik
dalam segala hal.

Ketidaklayakan guru bisa berakibat terjadi kecacatan dalam proses
pembentukan pola pikir, pengasahan mata hati, dan perilaku sosial dari
peserta didik. Hal ini akan menjadi beban baik dirinya maupun
masyarakat. Sebagai jembatan ke masa depan,guru harus memastikan bahwa
peserta didiknya adalah jembatan bagi masa depan mereka menuju ke masa
depan berikutnya.

Memberi Inspirasi

Dalam mempersiapkan masa depan itulah, guru tidak cukup hanya
mengajarkan apa yang diketahuinya karena itu bisa menjadi tidak relevan
lagi pada masa mendatang,di mana peserta didik tersebut hidup. Guru yang
baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi
guru yang hebat adalah guru yang mampu memberikan inspirasi dan motivasi
kepada muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan
kemampuannya sendiri.

Di sinilah pentingnya guru, sebagai sumber keteladanan dan kemampuannya
dalam menumbuhkan motivasi. Sebagaimana disampaikan pada kata bijak,
satu tindakan baik dari seorang murid yang berasal dari inspirasi
seorang guru adalah lebih penting dari semua hafalan dan ilmu yang
diperolehnya selama sekolah.

Kemampuan membentuk karakter peserta didik tidak boleh terabaikan,
tetapi menjadi satu kesatuan dari tugas guru, tugas dunia pendidikan,
yaitu membentuk kepribadian yang unggul dan mulia, serta mengajarkan
pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan semacam ini hanya dimiliki
sedikit orang yang berbakat, berhasrat, dan berkemampuan menjadi guru.
Dan itu adalah Ibu dan Bapak Guru. Berbahagialah, wahai Ibu dan Bapak
Guru sekalian yang telah terpilih mengemban tugas suci kemanusiaan
ini.Semoga.●

MOHAMMAD NUH
Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan