TEKS BERJALAN

WELCOME ON MY BLOG, SELAMAT DATANG PARA PENGUNJUNG, SELAMAT MENIKMATI SAJIAN ISTIMEWA KAMI, SEMOGA PUAS

Digby Mercher

Digby Mercher
The Principal of COMO SHS Perth

31 Oktober 2008

KEPEMIMPINAN DALAM ERA GLOBALISASI

Sayembara Penulisan Essay

HARUS BISA !

KEPEMIMPINAN DALAM ERA GLOBALISASI

Oleh Diwarman, S.Pd, M.Si.


Setelah saya membaca buku berjudul “Harus Bisa!” tulisan Dr. Dino Patti Djalal ternyata buku ini telah memberikan banyak sekali pelajaran kepada saya. Pelajaran dalam buku ini telah membantu dan menuntun tugas saya sehari-hari di samping sebagai guru juga dalam melaksanakan tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah. Sebagai wakil kepala sekolah juga membutuhkan seni memimpin yang tepat sehingga seluruh warga sekolah dapat terlayani.

Buku ini hadir dihadapan saya ketikan saya mengalami masa surut dalam kepemimpinan saya di sekolah. Saya banyak dikritik terhadap kegiatan yang saya lakukan maupun sikap saya sehari-hari. Buku ini datang bak dewa penolong, sehingga saya baca berulang-ulang terutama bagian yang menyangkut dengan masalah yang saya hadapi. Misalnya mengubah krisis menjadi peluang, pemimpin harus bisa melakukan transformasi diri, pemimpin harus rasional, pemimpin harus mencari solusi masalah, melawan fitnah, pemimpin yang menyentuh hati dan menyembuhkan luka, percaya diri dalam mengambil sikap, tepat waktu, jangan mendewakan kekuasaan. Harapan saya adalah agar seni memimpin yang telah dicontohkan oleh Pak SBY juga dapat saya terapkan dalam memimpin seluruh warga sekolah.

Era globalisasi adalah suatu masa dimana dunia ini terasa kecil sekali. Sekecil apapun informasi dalam sekejap saja dapat diketahui orang di seluruh dunia. Informasi itu dapat menguntungkan kita atau bisa juga merugikan kita. Oleh karena itu sebagai seorang pemimpin harus memahami bahwa perubahan itu dapat saja terjadi mendadak karena informasi cepat berkembang. Sekarang tergantung kita bagaimana kita bersikap dalam dunia yang sedang mengglobal ini.

Satu hal yang menarik perhatian saya adalah Pak SBY selain berjiwa nasionalis dia juga internasionalis seperti yang ditulis Dino Patti Djalal dalam buku ini halaman 288. “SBY adalah seorang nasionalis tulen dan dalam hal ini beliau tidak beda dari mayoritas pemimpin Indonesia lainnya. SBY sangat bangga dan sangat mencintai bangsa dan negaranya. Namun ada satu hal yang saya lihat sangat menonjol dalam diri SBY dan membedakannya dari yang lain : semangat internasionalisme yaitu semangat untuk go internasional” (Harus Bisa ! : 288).

Menurut saya semangat internasionalisme harus tumbuh dengan akar semangat nasionalisme. Pada satu sisi negara kita perlu utuh dengan menjaga persatuan dan kesatuan, di sisi lain negara kita harus mengejar ketertinggalan dari negara lain. Negara kita harus menjadi negara maju. Seorang presiden harus memiliki jiwa ini agar negara kita bisa maju. Jadi kita tidak ingin presiden sibuk dengan kemelut politik untuk kepentingan pribadi atau golongan tapi dia sibuk dengan kegiatan kepentingan kemajuan negara. Negara sangat butuh pemimpin yang bisa berpengaruh di dunia internasional di segala bidang, sehingga negara kita menjadi negara yang disegani oleh negara-negara lain.

Kritik saya buat Bpk SBY adalah semangat internasionalisme yang sudah dimiliki perlu lebih diperkuat lagi karena selama ini terkesan agak slow (mudah-mudahan penilaian saya tidak salah), negara kita memang sudah disegani oleh negara lain tapi dalam bidang lain misalnya kemajuan teknologi terlihat sangat lambat. Di bidang pendidikan perlu ada suatu gerakan yang bersifat go internasional. Pelajar-pelajar kita perlu banyak belajar ke negara-negara lain seperti yang dilakukan Malaysia pada tahun tujuh puluhan. Sekarang negara Malaysia sudah memetik hasil dari kerja yang dilakukan sejak tahun tujuh puluhan itu. Orang Malaysia bangga dalam berbagai sektor. Pendidikan sudah maju, pendapatan perkapita memuaskan, pertumbuhan penduduk sangat sedikit sekali, pertahanan keamanan sudah bisa unjuk gigi, lapangan pekerjaan sangat banyak sehingga tidak ada pengagguran, dan lain-lain.

Salut saya buat Pak SBY adalah berjiwa tenang low profile dalam merespon setiap masalah, dipikirkan dulu baru bertindak. Tidak langsung emosional dalam menanggapi suatu masalah sehingga memberikan hasil yang menguntungkan semua pihak. Tidak memperlihatkan sikap demonstratif apalagi konfrontatif, jadi sikap inilah yang sangat menguntungkan dalam kepemimpinan Pak SBY. Pertanyaan dalam benak saya bisakah saya mempunyai sikap seperti ini, sehingga saya bisa juga sukses dalam karir saya?

Hal lain yang patut juga dicontoh adalah memimpin menghormati para pendahulu. Sesuai ajaran agama kita harus menghormati pemimpin. Suatu sikap tidak terpuji apabila ada pemimpin yang selalu membicarakan kejelekan orang lain, menghina orang lain demi kepentingan kekuasaannya. Pantas kita kutip pernyataan SBY “Menjelekkan para pendahulu tidak akan membuat diri kita lebih bagus”.

Batusangkar, 31 Oktober 2008

DIWARMAN, S.Pd, M.Si.

Alamat : Komplek Perumahan Arai Pinang I Blok I/1 –Kubu Rajo

Batusangkar-Sumatera Barat

Telepon : 0752 73768 HP : 081 363 22 5 111

Email : dewe_diwarman@yahoo.com

Blogspot : http://diwarman64.blogspot.com