TEKS BERJALAN

WELCOME ON MY BLOG, SELAMAT DATANG PARA PENGUNJUNG, SELAMAT MENIKMATI SAJIAN ISTIMEWA KAMI, SEMOGA PUAS

Digby Mercher

Digby Mercher
The Principal of COMO SHS Perth

17 April 2012

SPEAKER PECUNDANG DALAM UN

Oleh Diwarman, S.Pd., M.Si.


Suasana tegang terjadi di sekolah "X" tempat aku mengawas Selasa ini 17 April 2012. Ketegangan mulai terjadi ketika macetnya speaker yang digunakan untuk ujian listening Bahasa Inggris. Ternyata speaker juga ikut stress menghadapi UN buktinya waktu akan digunakan dia macet padahal kata panitia sore kemarin sudah dicheck and recheck. Speaker itu bunyinya menyakitkan telinga. Suaranya tidak jelas. Ada bunyi pantulan. Terlalu bergema mengaburkan bunyi aslinya. Terdengar bunyi "test", "test", "tets", satu, satu, dua , ...belum juga lagi ....

Wajah-wajah tegang, marah, penuh menahan emosi, sangat terlihat dari Bapak Kepala Sekolah, para panitia cemas, dua orang pengawas satuan pendidikan juga terlihat menggerutu. Ketika berpapasan jalan dengan kami sang kepala sekolah sangat tegang, mungkin menahan amarah dan geram sekali karena ulah anak buahnya. Meskipun anak buahnya sudah mandi keringat memperbaiki sang speaker itu. Speaker pecundang, speaker malang ...

Siswa sudah mulai gelisah karena sudah 15 menit speaker itu belum juga kunjung baik. Untung saja pengawas ruang mengambil kebijaksanaa meminta siswa mengerjakan soal-soal teori. Tapi walau bagaimanapun "speaker" telah merusak suasana UN pagi ini.

Bunyi speaker yang tidak jelas sering kali menjadi masalah dalam ujian nasional. Masalah ini sudah terjadi hampir tiap tahun. Tapi mengapa terjadi lagi? Suapaya tidak ada yang protes panitia memberi tambahan waktu 15 menit untuk siswa, meskipun hal seperti itu tidak diatur dalam POS UN 2012.

Setelah ujian listening selesai dan setengah jam kemudian muncul lagi kegaduhan. Kali ini datang dari bunyi speaker yang keras dari suatu kelas yang memakai satu speaker besar untuk tigas kelas sekaligus. Mungkin kelas ini adalah kelas bahasa. Akibatnya mengganggu konsentrasi siswa pada beberapa kelas yang lainnya.

Sekian, terima kasih, sampai jumpa pada UN tahun depan kalau masih ada ha ha ha ....
readmore »»  

13 Maret 2012

KEGIATAN MAGANG GURU MIPA KE PERTH AUSTRALIA





Oleh

DIWARMAN, S.Pd, M.Si

Guru SMA Negeri 2 Batusangkar



Salah satu program peningkatan kompetensi guru di Sumatera Barat tahun 2009 adalah kegiatan magang guru Matematika dan IPA ke Perth Australia. Anggaran kegiatan ini tercantum dalam DPA-SKPD Propinsi Sumatera Barat pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Sumatera Barat. Kegiatan ini akan menelan biaya lebih kurang 1,4 Milyar. Kegiatan guru magang tahun ini adalah tahun kedua, setelah kegiatan pertama tahun 2008 dengan peserta 18 orang. Untuk tahun 2009 pesertanya berjumlah 34 orang dan berasal dari berbagai sekolah SMP, SMA dan SMK di Sumatera Barat. Mereka telah melaksanakan kegiatan magang ini dari 19 Juli sampai 16 Agustus 2009 di Perth Western Australia.

Sehubungan dengan program tersebut di atas timbul beberapa pertanyaan dan harapan, untuk apa mereka dikirim ke Australia, seriuskah pemerintah melaksanakan kegiatan ini, mengapa negara Australia yang dipilih, apa yang akan mereka kerjakan di sana, apakah mereka pergi liburan dan menghambur-hamburkan uang negara, dan apakah manfaat yang diharapkan dari mereka setelah kembali ke tanah air?

Sesuai surat Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomor 900/473/Kabid SMP-2009 tanggal 7 Maret 2009 bahwa tujuan pengiriman guru magang ke Perth Australia adalah untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran di sekolah Rintisan SBI yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di dalam kelas. Peserta magang ini harus mendapatkan pengalaman berbahasa Inggris baik dengan guru pamong, siswa maupun orang-orang Australia lainnya, sehingga setelah kembali ke Indonesia mereka dapat mengajar Matematika dan Sains dengan pengantar bahasa Inggris secara lebih baik.

Pemerintah Propinsi Sumatera Barat sangat serius melaksanakan kegiatan ini. Peningkatan anggaran sebesar tiga kali lipat dari 400 juta rupiah tahun 2008 menjadi 1,4 milyar untuk tahun 2009. Selain itu jumlah peserta juga meningkat dari 18 orang menjadi 34 orang, tahun 2008 hanya melibatkan guru SMA saja, sedangkan untuk tahun 2009 melibatkan guru SMP, SMA dan SMK dari seluruh daerah di Propinsi Sumatera Barat. Pemerintah juga akan membuat tindakan evaluasi dan monitoring terhadap seluruh peserta yang telah kembali magang dari Australia.

Mengapa negara Australia yang dipilih sebagai tempat magang? Sesuai dengan tujuannya yaitu memperkuat kemampuan berbahasa Inggris guru MIPA, maka di antara beberapa negara tetangga kita yang terdekat adalah Australia. Hanya memerlukan waktu empat jam dengan pesawat terbang. Selain itu Australia merupakan penutur asli bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa sehari-hari bagi mereka, baik di sekolah, di rumah maupun di lingkungan masyarakatnya. Jika dipilih Malaysia atau Singapura, mereka bukanlah penutur asli bahasa Inggris. Di Perth Australia, banyak sekali pendatang yang sudah fasih menggunakan bahasa Inggris, sehingga guru-guru dari Indonesia tidak hanya berbicara dengan orang Australia, tetapi juga dengan orang-orang asing lainnya.

Lalu mengapa kota Perth yang dituju? Pertama, Perth letaknya paling dekat dengan Indonesia, karena Perth adalah kota yang terletak paling barat di Australia. Kedua, Perth mempunyai pelayanan publik yang sangat bagus. Toilet tersedia dimana-mana, bukan hanya gratis tetapi juga memiliki kualitas sangat bagus dan sangat bersih. Begitu juga air minum tersedia disetiap tempat, kita dapat meminumnya lewat kran. Kota Perth juga mempunyai pelayanan transportasi yang sangat bagus. Tarif bus ditetapkan berdasarkan zona. Zone satu yaitu dalam kota penduduk tidak membayar alias free. Tarif bus naik berdasarkan zona. Zona dua lebih mahal dari zona satu, begitu juga zona tiga lebih mahal dari zona dua dan seterusnya. Jalan-jalanpun tertata dengan sangat rapi. Tiap bus hanya boleh stop di bus stopping atau ditempat yang sudah ditentukan. Tidak ada sopir bus yang berani melanggar, karena akan mendapat hukuman dan denda yang sangat besar dari pemerintah. Dengan demikian tidak ada kemacetan di jalan raya. Semuanya itu dikendalikan lewat komputer. Ketiga, kota Perth sangat bersih. Kita tidak menemukan sampah dimanapun, apalagi bau menyengat yang dikeluarkan oleh kotoran yang tidak terurus seperti di negeri kita. Tong sampah berkualitas tersedia dimana-mana. Penduduk kota Perth sudah sangat mengerti bahwa kebersihan sangat penting, mereka tidak ada yang berani membuang sampah sembarangan, apalagi membuang ingus disembarang tempat. Keempat, penduduknya sangat ramah dan bersahabat. Mereka sangat mau membantu bila kita membutuhkan, bahkan mereka membantu sampai tuntas.

Kondisi kota Perth seperti yang digambarkan di atas sangat mendukung untuk terlaksananya program magang ini. Lalu, apakah yang mereka (peserta) kerjakan selama satu bulan di Perth Western Australia? Setelah melalui seleksi yang ketat, diperoleh sebanyak 34 orang peserta, kemudian dikirim ke Perth. Dua minggu pertama mereka belajar bahasa Inggris di Como Secondary College dengan sistim ELICOS (English Language Intensive Course Overseas Students) dengan Ms Jane Gerhardy. Dia adalah seorang Instruktur ESL untuk orang asing di Como. Metoda pembelajaran sangat bervariasi sperti games, digtigloss, dialogue langsung dengan berbagai HoLA dari tiap departemen, map, story, visiting class, dan multimetoda lainnya.

Selain kegiatan kursus Bahasa Inggris, pada minggu ketiga dan keempat peserta melaksanakan magang di beberapa sekolah. Sekolah pertama adalah Como Secondary College dengan jumlah peserta 6 orang, Kalamunda Senior High School 7 orang, Duncraig Senior High School 7 orang peserta, Canning College 2 peserta dan Mount Lawley Senior High School 12 orang peserta. Setiap peserta magang bergabung dengan guru yang sesuai dengan bidangnya masing-masing pada tiap-tiap sekolah.

Setelah itu peserta mulai melakukan observasi terutama dalam mata pelajarannya. Peserta berdiskusi dengan guru pamong mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi dan tindak lanjut dari proses pembelajaran. Selain itu banyak juga di antara peserta yang berhasil menjalin hubungan baik atau membuat link dengan guru-guru di Australia, bahkan ada beberapa peserta berniat akan membuat sister school antara sekolah di Sumatera Barat dengan sekolah di Australia. Semoga magang guru MIPA ke Australia kali ini dapat bermanfaat khususnya untuk SBI dan umumnya untuk peningkatan kualitas pembelajaran di Sumatera Barat.

Separoh dari artikel ini dikerjakan di Beatty Lodge Perth,

dan separoh lagi di Batusangkar, 28th Agust 2009

DIWARMAN

readmore »»  

03 Maret 2012

WATCHING PACU JAWI


WATCHING PACU JAWI
Parambahan, 3 March 2012

readmore »»  

28 Januari 2012

PACU JAWI


Alek Pacu Jawi telah dilaksanakan hari Sabtu 28 Januari 2012 ini di Nagari Tabek Kecamatan Pariangan Kab Tanah Datar Sumatera Barat. Kegiatan ini merupakan tradisi petani di beberapa nagari di Tanah Datar yang dilaksanakan setelah selesai panen padi. Mereka mengadakan kegiatan ini sebagai tanda rasa syukur sekaligus hiburan bagi orang kampung.
Selain itu kegiatan ini juga telah menjadi kalender pariwisata Tanah Datar. Pacu Jawi diadakan tiap hari Sabtu.
Penontonnya sangat ramai. Selain penonton dalam negeri banyak juga penonton dari luar negeri. Mereka berasal dari manca negara seperti Jerman, Jepang, Amerika, Australia dan lain-lain. Mereka mengabadikan dengan berbagai macam kamera.

Kegiatan pacu jawi kali diikuti oleh ratusan jawi (sapi) yang berasal dari berbagai nagari di Kabupaten Tanah Datar. Sampai tulisan dibuat belum diketahui jawi mana yang menjadi juaranya ha ha ha ....
readmore »»  

18 Desember 2011

DEWAN PENDIDIKAN TANAH DATAR ANALISIS DAN BEDAH BUKU BAM

Oleh : Diwarman

Bupati Tanah Datar yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Drs. Darisman membuka secara resmi "Workshop Analisis dan Bedah Buku Budaya Alam Minangkabau Versi Tanah Datar" hari Sabtu di Kantor Dewan Pendidikan Kabupaten Tanah Datar. Bupati melalui Kepala Dinas Pendidikan sangat menyambut baik acara ini dilaksanakan karena bedah buku ini mengambil tema "Membangun karakter berbasis adat Minangkabau". Anak-anak kita perlu dibuatkan suatu buku penuntun agar mereka kelak tidak kehilangan jati dirinya sebagai orang Minangkabau.
Acara workshop ini berlangsung selama dua hari Sabtu dan Minggu tanggal 17 dan 18 Desember 2011. Jumlah peserta 50 orang terdiri dari 14 orang guru SD, 4 orang guru MIN, 14 orang guru SMP/MTsN, dan 18 orang guru SMA/SMK/MAN. Acara ini dipandu oleh 6 orang penulis buku BAM yaitu Dr. Afif Zamzami, M.Psi.Dt. Bdr. Putiah, Drs. Marjohan, M.Pd., Diwarman, S.Pd., M.Si., Drs. Amir Syarifuddin Dt. Makhudum Sati, H. Arius Yasir dan Drs. Alfahri, M.Pd.
Sebelum acara workshop dimulai berlangsung acara Tanggapan Tokoh terhadap "Pendidikan karakter berbasis adat Minangkabau". Beberapa tokoh yang tampil adalah Soetan Mahmoed, Kepala BP3 Sumbar Riau dan Kepri, Hj. Mursyidah dari Perlindungan Perempuan dan Anak Tanah Datar, Mismar M Dt. Putiah Sekjen LKAAM Sumbar, dan Hafzi Dt. Batuah dari LKAM Tanah Datar. Pada umumnya mereka sangat mendukung penyempurnaan terhadap buku BAM ini sehingga anak-anak kita mempunyai pedoman yang jelas dalam membentuk tingkah lakunya sesuai dengan pendidikan karakter.

readmore »»  

25 November 2011

PIDATO MENTERI KEMENDIKBUDNAS HARI GURU 2011

Kemuliaan Guru

Hari ini, 25 November, kitamemperingatiHari Guru Nasional.Harinya
orang-orang mulia, yang tugasnya menyiapkan kemuliaan bagi generasi
menuju masa depan lebih mulia, orang yang paham bagaimana menjaga kemuliaan.

Tema peringatan tahun ini adalah “Peran Strategis Guru dalam Membangun
Karakter Bangsa”, tema yang amat relevan diambil untuk menjadi bahan
perenungan,dalam menjalani profesi sebagai guru. Seorang guru teladan
pernah ditanya, mengapa dia tertarik menjadi guru? Jawabnya: Karena guru
(bahkan hanya guru) yang dapat merasakan dan menyentuh pinggiran masa depan.



Dia tidak berharap dapat menyentuh masa depan karena itu sesuatu yang
mustahil. Tapi, cukup dapat menyentuh pinggiran masa depan, karena
melalui persinggungan dengan peserta didiknya yang mewakili masa depan
tersebut, profesi guru menjadi jauh lebih menarik daripada profesi lain.
Itulah jawaban sang guru teladan.

Dengan kalkulasi matematika sederhana, dengan rata-rata lama sekolah 7,9
tahun (2010), itu berarti kita semua, paling tidak, pernah bersinggungan
dengan peran guru selama 7,9 tahun. Semakin maju suatu bangsa, rata-rata
lama sekolahnya semakin tinggi, dan itu berarti kebersinggungan dengan
peran guru semakin lama pula.

Berat dan Mulia

Kemampuanmenyentuhmasa depan,walaupun hanya pinggirannya, menempatkan
guru pada tanggung jawab sangat berat, namun mulia, karena kemampuan dan
kesempatan itu tidak dimiliki oleh yang lain. Pada dirinya tertumpu
beban dan tanggung jawab menyiapkan masa depan lebih baik, yaitu dengan
berfungsi sebagai jembatan bagi para peserta didik untuk melintas menuju
masa depan mereka. Tergantung pada jembatan tersebut,ke masa depan
manakah peserta didik tersebut akan dibawa.

Dari tiga penggalan masa (masa lalu,masa kini,dan masa depan), masa
depanlah yang menjadi tujuan, dengan memanfaatkan sebaik-baiknya masa
lalu dan masa kini. Tugas guru adalah mentransformasi generasi penerus
demi masa depannya yang lebih baik, lebih berbudaya, sekaligus membangun
peradaban, dan itu adalah tugas yang sangat mulia. Dengan demikian,
secara hakiki dan asali (genuine) guru adalah mulia,menjadi guru menjadi
mulia, bahkan kemuliaannya tanpa memerlukan atribut aksesorial.

Memuliakan profesi yang mulia (guru) adalah kemuliaan, dan hanya
orang-orang mulia yang tahu bagaimana memuliakan dan menghargai
kemuliaan. Sayyidina Ali RA. bahkan pernah menyampaikan: Saya menjadi
hamba (menghormati dan memuliakan) bagi orang yang mengajarkan kepada
saya, meskipun hanya satu huruf. Bertanggung jawab terhadap pembentukan
masa depan menunjukkan bahwa guru berbeda dengan profesi lain.

Maka menjadi tidak berlebihan apabila sebagai profesi,guru mendapat
kehormatan memiliki Hari Guru. Kehormatan yang tinggi ini memiliki
implikasi pentingnya profesionalitas guru. Profesionalitas guru baru
akan terasa hasilnya pada masa depan,yang apabila salah arah, akan
mustahil diputar kembali untuk memperbaikinya,

karena pendidikan adalah proses yang tidak bisa dibalik (irreversible
process). Dampak nya yang masif pada saat jauh mendatang, mengharuskan
profesionalitas guru untuk dijaga, terus ditingkatkan dengan hati-hati,
serta waspada dan tidak boleh terjebak hanya karena pertimbangan
kepentingan praktis sesaat.

Oksigen-Air

Hubungan antara profesionalitas dan kompetensi ibarat keberadaan unsur
oksigen di dalam air. Mustahil keberadaan air tanpa kehadiran unsur
oksigen.Karena itu,pemikiran tentang pentingnya pengukuran (uji)
kompetensi yang dikaitkan dengan proses sertifikasi adalah suatu
keniscayaan.

Hal ini dilakukan untuk mengukur lebih teliti kesiapan menjalani profesi
guru dan menjamin masa depan tidaklah salah arah. Ke depan, bukan hanya
kesiapan yang akan diukur,melainkan lebih jauh lagi adalah kelayakan
seseorang menjalani profesi guru. Menjadi guru,di samping panggilan hati
nurani, dia juga harus siap dan layak untuk menjalani profesi guru.

Pemberian perhatian secara khusus mulai dari rekrutmen calon guru,
pendidikan guru, sistem peningkatan profesionalitas, sampai perlindungan
dan kesejahteraan guru menjadi mutlak harus dilakukan. Inilah yang
sekarang ini dilakukan pemerintah. Kelayakan menjalani profesi guru
sangat diperlukan mengingat tugas guru memiliki ukuran multidimensional
yang sangat kompleks terkait penyiapan generasi penerus yang lebih baik
dalam segala hal.

Ketidaklayakan guru bisa berakibat terjadi kecacatan dalam proses
pembentukan pola pikir, pengasahan mata hati, dan perilaku sosial dari
peserta didik. Hal ini akan menjadi beban baik dirinya maupun
masyarakat. Sebagai jembatan ke masa depan,guru harus memastikan bahwa
peserta didiknya adalah jembatan bagi masa depan mereka menuju ke masa
depan berikutnya.

Memberi Inspirasi

Dalam mempersiapkan masa depan itulah, guru tidak cukup hanya
mengajarkan apa yang diketahuinya karena itu bisa menjadi tidak relevan
lagi pada masa mendatang,di mana peserta didik tersebut hidup. Guru yang
baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi
guru yang hebat adalah guru yang mampu memberikan inspirasi dan motivasi
kepada muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan
kemampuannya sendiri.

Di sinilah pentingnya guru, sebagai sumber keteladanan dan kemampuannya
dalam menumbuhkan motivasi. Sebagaimana disampaikan pada kata bijak,
satu tindakan baik dari seorang murid yang berasal dari inspirasi
seorang guru adalah lebih penting dari semua hafalan dan ilmu yang
diperolehnya selama sekolah.

Kemampuan membentuk karakter peserta didik tidak boleh terabaikan,
tetapi menjadi satu kesatuan dari tugas guru, tugas dunia pendidikan,
yaitu membentuk kepribadian yang unggul dan mulia, serta mengajarkan
pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan semacam ini hanya dimiliki
sedikit orang yang berbakat, berhasrat, dan berkemampuan menjadi guru.
Dan itu adalah Ibu dan Bapak Guru. Berbahagialah, wahai Ibu dan Bapak
Guru sekalian yang telah terpilih mengemban tugas suci kemanusiaan
ini.Semoga.●

MOHAMMAD NUH
Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan




readmore »»  

19 Agustus 2011

Pelajaran Kimia Kelas XI-IA

BENTUK MOLEKUL

Oleh Diwarman, S.Pd, M.Si

Materi Bentuk Molekul dipelajari di kelas XI IA. Bentuk Molekul sulit dipelajari kalau hanya dengan penjelasan guru saja. Penjelasan guru tidak mampu menjelaskan dengan tepat karena bentuk molekul itu abstrak. Salah satu cara yang dilakukan oleh siswa kelas XI IA SMAN 2 Batusangkar adalah membuat model molekul dengan ballon. Mereka bekerja dengan asyik meskipun sekarang bulan puasa. Mereka tidak merasa lelah untuk membuat beberapa model molekul yang diminta oleh guru kimianya.

Bentuk molekul dapat ditentukan dengan dua cara. Pertama dengan domain elektron atau VSEPR dan kedua adalah dengan Hibridisasi. VSEPR adalah singkatan dari Valence Share Electron Pair Repulsion, yaitu molekul terbentuk karena adanya gaya tolakan dari pasangan elektron baik terikat maupun bebas. Sedangkan Hibridisasi adalah pembentukan molekul karena adalah elektron tereksitasi menjadi orbital dengan tingkat energi yang sama.

Setelah mereka dapat meramalkan bentuk molekul dengan domain elektron, mereka diminta membuat model molekul dengan ballon dan setelah itu mereka mencoba menggambar bentuk geometri dari molekul yang dibuat. Misalnya bentuk molekul BeF2 adalah LINIER karena sama kuatnya gaya tolak antara dua pasang elektron terikat. Selain bentuk linear, bentuk molekul lainnya adalah SEGI TIGA PELANAR untuk BF3, TETRA HENDRON untuk CCl4, TRIGONAL BIRAMIDAL untuk PCl5, dan OKTAHEDRAL untuk SF6.

Berikut ini adalah kegiatan siswa kelas XI IA SMAN 2 Batusangkar pada tanggal 12 Agustus 2011 di Labor Science :

Linear









Bentuk Linear Segitiga Datar



readmore »»  

11 Juni 2011

FOTO TOUR DE SINGKARAK (2)








Lokasi :Simpang Kantor Pos Batusangka (Foto
Doc Diwarman, June 11th 2011)

















Lokasi :Simpang Kantor Pos Batusangka (Foto
Doc Diwarman, June 11th 2011)

















Lokasi :Simpang Kantor Pos Batusangka (Foto
Doc Diwarman, June 11th 2011)




















Lokasi :Depan Kantor Bupati Tanah Datar (Foto
Doc Diwarman, June 11th 2011)

readmore »»  

FOTO TOUR DE SINGKARAK 2011


Lokasi : Kampuang Teleang Batusangka (Foto
Doc Diwarman, June 10th 2011)




Lokasi : Kampuang Teleang Batusangka (Foto
Doc Diwarman, June 10th 2011)




Lokasi : Kampuang Teleang Batusangka (Foto
Doc Diwarman, June 10th 2011)




Lokasi : Kampuang Teleang Batusangka (Foto
Doc Diwarman, June 10th 2011)




Lokasi : Kampuang Teleang Batusangka (Foto
Doc Diwarman, June 10th 2011)





readmore »»  

29 Juli 2009

34 MATH AND SCIENCE TEACHERS FROM WEST SUMATERA SHADOW WORK IN AUSTRALIA

34 TEACHERS FROM WEST SUMATERA
SHADOW WORK IN AUSTRALIA

Teachers Shadow Work Group are studying English at Como Secondary College, Perth, Western Australia. They are 34 Math and Science teachers come from any school in West Sumatera-Indonesia. And they come from any kind of departement like are Mathematics, Physic, Chemistry and Biology.
They arrived in Australia on Monday, 20 July 2009 delivered by Head Education Youth and Sport Drs. Burhasman, MM, two Parliament Members are Muhammad Sayuti and Johardi Das and Drs. Fekrinur, M.Ed as the Head of delegate. This delegation received by Eirlys Ingram who is Derector School Departement of Education Training Government of Western Australia, Vaille M Dawson who is Associate Professor Curtin University of Technology and Dhippi Marcer who is Headmaster of Como Secondary College. They have excited and appreciated for Indonesian Teachers for coming to Australia.
On the end of opening ceremony Drs. Burhasman, MM gave a Memorabilia to them. (Perth, 26 July 2009-Diwarman)

readmore »»  

07 Juli 2009

CEGAH PENULARAN HIV/AIDS DENGAN TRANSMISI SEKS TERKENDALI

CEGAH PENULARAN HIV/AIDS
DENGAN TRANSMISI SEKS TERKENDALI

Oleh : Diwarman, S.Pd, M.Si
Guru SMA Negeri 2 Batusangkar


Bocah bernama Butet dirawat di Rumah Sakit Pirngadi Medan karena tertular HIV/AIDS dari ibunya ketika masih dalam kandungan. Menurut laporan Khairul Ikhsan dari Detik News 30 April 2009, bahwa kondisi Butet sangat memburuk, dia hanya bisa meringis kesakitan. Di sekujur tubuhnya terdapat bintik-bintik merah, mual dan diare.
Selain itu, ibu dan ayahnya telah lebih dulu meninggal direnggut oleh HIV/AIDS pada tahun 2008. Sekarang tinggallah Butet yang sakit-sakitan dan bersatatus anak yatim piatu.
Berita dari Medan ini sangat menyayat hati kita. Tidak hanya itu, sebelum Butet masuk rumah sakit ini ternyata sudah ada lima orang pasien HIV/AIDS yang juga sebaya dengan Butet. Penderitaan yang mereka alami hampir sama dengan Butet. Nah, kalau telah terjadi hal seperti ini, siapakah yang salah? Butetkah? Tidak mungkin. Atau ayah dan ibunya? Lebih dari itu, bahwa penularan HIV/AIDS sudah sangat kompleks. Dan yang menjadi korban justru orang-orang yang tidak ada urusannya dengan kegiatan yang menyebabkan penularan HIV/AIDS, seperti bocah Butet beserta kelima temannya yang sekarang dirawat di Rumah Sakit Pirngadi Medan.


Inilah yang membuat kita prihatin. Mengapa anak-anak yang menjadi korban? Mengapa orang tua mengorbankan anak-anaknya? Pertanyaan ini sulit dijawab, karena itu pemerintah bersama masyarakat haruslah bersama-sama mencegah penularan HIV/AIDS ini.
Kasus dari Medan itu, bukanlah satu-satunya kasus di Indonesia. Kasus seperti di Medan ini juga terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia. DKI Jakarta hampir setiap tahun selalu rekor dengan jumlah kasus HIV/AIDS-nya, kemudian posisi kedua terbanyak diikuti oleh Propinsi Jawa Barat, posisi ketiga oleh Papua, keempat Jawa Timur. Propinsi Bali, NTT, Kalimantan, Sumatera Utara dan hampir setiap propinsi di Indonesia melaporkan terjadinya peningkatan jumlah kasus setiap tahunnya.
Data perkembangan jumlah kasus HIV/AIDS dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dari Tahun 1987 sampai Januari 2009 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.


Sumber Data : Ditjen PP dan PL Depkes RI

Sejak tahun 1987 sudah terdapat data kasus HIV/AIDS di Indonesia. Perkembangan jumlah kasus HIV/AIDS terus menaik, meski lambat sampai tahun 1998. Tetapi perkembangan jumlah kasus ini bertambah dengan cepat mulai tahun 1999 sampai tahun 2002. Mulai tahun 2003 sampai tahun 2009 perkembangan jumlah kasus meningkat sangat cepat seperti dapat kita lihat pada grafik di atas.
Jumlah kasus HIV/AIDS tahun 1987 hanya empat kasus. Sepuluh tahun kemudian yaitu tahun 1997 menjadi 127 kasus. Pada tahun 2009 (Januari 2009) jumlah kasus telah mencapai 5.458 kasus. Lima tahun ke depan diperkirakan jumlah kasus akan berlipat menjadi 27.290 kasus jika tidak ada usaha pencegahannya. Dan ini adalah bagian puncak dari fenomena gunung es. Sungguh suatu kenaikan yang luar biasa. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi dengan generasi bangsa Indonesia jika ini tidak segera dihentikan. Generasi muda bangsa ini akan hancur dan tentu saja bangsa ini akan terpuruk makin dalam.
Menanggapi pertambahan jumlah kasus yang sangat cepat itu, apakah yang harus kita lakukan? Kita harus menghentikan laju pertambahan kasus HIV/AIDS ini. Menghentikannya dengan cara pencegahan jauh lebik dari pada pengobatan, karena sampai hari ini belum ada obat dan vaksin yang tepat untuk penderita HIV/AIDS. Tetapi agar dapat mencegahnya, masyarakat harus mengetahui lebih dahulu tentang cara penularan virus HIV itu. Salah satu cara penularan HIV/AIDS adalah dengan transmisi seksual. Apakah transmisi seksual itu dan bagaimana mencegah penularan HIV/AIDS secara transmisi seksual?
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, marilah kita lihat latar belakang mengapa diperlukan program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS). Beberapa hal yang menjadi latar belakang diperlukannya program pencegahan HIV melalui PMTS adalah prevalensi gonore dan kalmidia di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia, penggunaan kondom yang inkonsisten, resistensi obat gonore, kepatuhan menghabiskan obat klamidia rendah, penyakit IMS (Infeksi Menular Seksual) meningkatkan resiko terinfeksi HIV, dan yang sangat penting ternyata menurut sebuah penelitian penularan virus HIV 53,2 % adalah melalui transmisi seksual, dan hanya 34,4 % melalui jarum suntik (Berita Bali.Com ).
Menurut Yayasan Rureka Indonesia setidaknya ada empat elemen kunci agar PMTS dapat berjalan komprehensif. Pertama, komunikasi perubahan perilaku. Dalam konteks program PMTS, perubahan perilaku yang diharapkan adalah perilaku seksual yang tidak beresiko tertular HIV dan perilaku selalu mencari layanan kesehatan yang benar. Kedua, penguatan pemangku kepentingan setempat, misalnya kepemimpinan, kebijakan lokal, perda, keterlibatan pemilik wisma, mucikari, dan lain-lain. Ketiga, pengelolaan kondom dan pelicin. Tujuannya adalah menjamin agar kondom dan pelicin selalu tersedia dan terjangkau dalam jumlah yang cukup di lokasi. Untuk itu perlu ada persiapan dan pengendalian kebutuhan, manajemen pengadaan dan pamasokan, manajemen penyimpanan, pendistribusian dan mekanisme promosi ke pelanggan. Keempat, skrining dan layanan.
Selain empat elemen di atas, PMTS akan dapat berjalan lancar jika masyarakat mengenal STD. STD atau Sexual Transmitted Diseas adalah penyakit kelamin yang dapat menular melalui hubungan seks. Beberapa macam penyakit yang tergolong STD adalah ghonorrea, chlamidya, shiphilis, herves, dan HIV/AIDS. Pada umumnya penyakit-penyakit ini ditransmisikan melalui hubungan seks dalam bentuk cairan seksual dan virus, bisa juga ditransmisikan melalui darah atau bisa juga dari ibu ke bayinya. Sekarang kita fokuskan pembahasan kepada transmisi virus HIV/AIDS.
Membicarakan transmisi HIV/AIDS berarti kita harus mengenal istilah HIV dan AIDS. AIDS berarti Acquered Immune Deficiency Syndrome yaitu melemahnya sistem kekebalan tubuh bila virus masuk ke dalam tubuh seseorang. AIDS disebabkan oleh virus HIV. HIV berarti Human Immuno Deficiency Virus, yaitu sejenis virus yang masuk ke dalam tubuh seseorang melalui darah atau cairan seksual.
Setelah mengenal kedua istilah itu, kemudian timbul pertanyaan, bagaimanakah virus ini bisa ditransmisikan hingga masuk ke dalam tubuh seseorang? Menurut Marta Garcia Gomez dan kawan-kawan bahwa HIV/AIDS dapat ditransmisikan dengan beberapa cara yang berbeda. Pertama, ”Sexual Transmitted Way”. Transmisi dengan cara ini bisa disebabkan oleh seks oral dan seks vaginal. Kalau terjadi irritasi dan imflammasi pada kulit tipis, maka akan lebih mudah mengidap penyakit ini. Selain itu seks anal adalah juga cara penularan yang paling gampang. Dijelaskan juga bahwa berciuman dan masturbasi tidak mentrasmisikan virus HIV/AIDS. Kedua, ”Blooded Transmitted Way” yaitu transmisi virus HIV melalui darah karena menggunakan jarum suntik pada pengguna narkotika dan transfusi darah. Meskipun dikatakan bahwa donor darah tidak mentransmisikan HIV, kita harus hati-hati juga bila mengikuti transfusi darah. Percayakan transfusi darah anda kepada dokter ahli yang profesional dan mengerti betul tentang penularan virus HIV. Ketiga, ”Mother-Son Transmitted Way” yaitu transmisi virus HIV ini berlangsung ketika bayi berada dalam kandungan melalui plasenta. Transmisi ini dapat juga melalui air susu ibu (ASI). Sangat dianjurkan ibu yang menderita AIDS tidak memberikan ASI ke bayinya untuk mencegah transmisi HIV. Dan jika isteri positif terinfeksi AIDS sebaiknya tidak hamil guna menghindari transmisi virus HIV ke anaknya.
Setelah diketahui cara transmisi virus HIV, lalu apa yang harus dilakukan? Karena belum ada obat yang tepat untuk HIV/AIDS maka tidak ada cara lain kecuali melalui pencegahan. Pencegahan dilakukan dengan menghindari perilaku seks yang dapat menyebabkan menularnya virus HIV, atau menggunakan kondom yang berkualitas jika terpaksa melakukan hubungan seks.
Tetapi pencegahan menularnya virus HIV tidak cukup hanya dengan mengandalkan kondom saja, karena menurut penelitian kondom hanya dapat mengurangi laju penularan HIV sebesar 80% saja (Jurnal Nasional : 2009). Artinya kondom dapat bocor, sehingga dapat ditembus oleh virus HIV. Bahkan sejak tahun 2005 sudah ada peringatan dari Food and Drug Administration (FDA) bahwa kondom hanya sedikit efektif mencegah penyebaran penyakit seksual menular seperti virus AIDS, berarti kondom itu penetrasi sperma bukan penetrasi virus AIDS. Menurut laporan majalah Customer Reports menyatakan pori-pori pada kondom yang dilihat dengan Mikroskop Elektron 10 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan virus HIV.
Ketidak setujuan penggunaan kondom juga dikemukakan oleh beberapa pihak. Paus Benedict XVI menyatakan bahwa distribusi kondom tidak akan menyelesaikan masalah. Kampanye untuk tidak berganti-ganti pasangan dan praktek seks yang lebih aman lebih perlu dilakukan dari pada kondom. Tokoh lain adalah Prof. Dadang Hawari, seorang tokoh muslim juga mengatakan bahwa kondom tak bisa mencegah transmisi virus HIV. Terlepas dari bukti-bukti ilmiah mapun himbauan dari tokoh-tokoh agama, yang jelas bahwa transmisi virus HIV harus dicegah, kalau tidak tentu resiko besar akan mengancam bangsa ini.
Sehubungan dengan resiko yang sangat berbahaya dari HIV/AIDS ini maka masyarakat haruslah mendapat informasi yang jelas tentang cara pencegahan menularnya virus ini. Pemerintah dan LSM yang peduli akan bahaya AIDS dapat meningkatkan kegiatannya untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat. Informasi yang salah dapat mengakibatkan bertambah luasnya penularan virus ini. Dan yang lebih penting adalah informasi ini langsung menyentuh objek yang dituju. Seperti yang telah dilakukan oleh Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Propinsi Papua. KPA Papua telah mengadakan pelatihan penyegaran akselerasi program komprehensif pencegahan HIV melalui transmisi seksual.
Contoh informasi sederhana yang harus diperoleh masyarakat adalah tidak setiap transmisi seksual dapat menularkan virus HIV. Virus HIV tidak menular melalui bersalaman, makanan, penggunaan uang dan koin, toilet, pekerjaan, taksi atau bus umum, donor darah, telepon umum, ciuman, sendok dan garfu, shower, rumah sakit, sekolah, pemandian umum, bertemu teman, minum di kafe, renang atau senam, bioskop, kontak biasa dengan orang, dan opening doors. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan sehari-hari tidak menyebabkan virus HIV dapat menular.
Cara lain untuk menyebarluaskan informasi tentang transmisi HIV/AIDS dan bahayanya ini adalah melalui siswa di sekolah-sekolah. Barangkali kegiatan ini bisa dijadikan salah satu program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Selain siswa menerima penyuluhan dari petugas, siswa bisa juga membentuk Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkotika (KSPAN). Mereka mempelajari, memahami dan menginformasikan kepada teman-temannya tentang bahaya HIV/AIDS dan pencegahannya. Alasannya, mereka adalah remaja, maka yang mengerti bahasa remaja adalah remaja itu sendiri, sehingga mengurangi mitos dan informasi yang keliru yang sering diperoleh kaum remaja. Kemudian remaja lebih terbuka sesama temannya dibandingkan kepada orang tuanya.
Cara remaja menginformasikan bahaya HIV/AIDS tentu saja berbeda dengan orang dewasa. Misalnya remaja sangat dekat dengan musik. Barangkali dalam tema-tema lagu remaja diselipkan himbauan tentang bahaya HIV/AIDS, sehingga tanpa mereka sadari mereka adalah agen dalam pencegahan menularnya virus HIV. Diharapkan fans-fans mereka akan mengikuti tokoh musisinya yang menjauhi kebiasaan buruk yang menyebabkan menularnya virus HIV.
Akhirnya, transmisi seksual yang terkendali akan dapat mencegah penularan virus HIV/AIDS. Lakukanlah seks yang aman dengan pasangan setia suami atau isteri yang sah, tidak berganti-ganti pasangan, bila perlu gunakan kondom, patuhilah norma agama dan norma masyarakat. Dengan demikian, maka generasi bangsa ini akan terhindar dari kehancuran karena virus HIV/AIDS.
)* DIWARMAN, S.Pd, M.Si
Guru SMAN 2 Batusangkar
Jalan Raya Pintu Rayo-Saruaso Barat-Batusangkar-Sumatera Barat
Phone 0752 574 775 (sekolah) -0752 73768 (home) HP 0813 74 04 3398
dewe_diwarman@yahoo.com Rekening BRI : 0169-01-012303-50-7





readmore »»